Monday, January 30, 2017

Berlebihan Jam Kerja, Berdampak Burukkah Bagi Kesehatan?





Apakah Anda bekerja lebih dari 40 jam, atau malah lebih dari 50 jam dalam seminggu? Jika iya, maka berhati-hatilah terhadap penyakit yang akan menyerang kesehatan Anda. Banyak hasil penelitian yang mengatakan bahwa bekerja di atas 40 jam atau 50 jam dalam seminggu, dapat berdampak buruk bagi kesehatan. Namun benar atau tidaknya, kita harus selalu waspada dan tetap selalu menjaga kesehatan kita. Sedia payung sebelum hujan tampaknya memang benar-benar harus diterapkan jika waktu kerja tersebut menimpa Kita.

Kita sering mengabaikan kondisi kesehatan, hal ini terjadi pada saat pekerjaan menumpuk ataupun dikejar tugas “Deadline Job” yang banyak. Untuk mengejar tujuan dari pekerjaan, sering kita melakukannya dengan memforsir tenaga dan pikiran yang besar. Menurut workingmother.com, peneliti asal Ohio State University menemukan beberapa wanita yang bekerja lebih 40 jam selama seminggu maka berdampak tinggi kena penyakit jantung dan juga kanker. Untuk pekerjaan yang dilakukan lebih dari 50 Jam seminggu, maka resiko penyakit akan lebih berbahaya. Dan untuk Anda yang melakukan pekerjaan lebih dari 60 jam seminggu maka dapat meningkatkan resiko sebanyak tiga kali lipat beresiko kena penyakit berbahaya lainnya.
Bukan hanya beresiko kena penyakit jantung dan juga kanker namun penyakit seperti diabetes dan juga arthritis atau kekakuan sendi. Hasil studi atau Penelitian yang dilakukan oleh Ohio State University tersebut selanjutnya dipublikasikan dalam Journal of Occupational and Environmental Medicine, penelitian ini menganalisa tentang data mengenai jam kerja dan juga diagnosis penyakit yang ada dari National Longitudinal Survey of Youth.
Penelitian tersebut menunjukkan bahwa wanita paling banyak mengalami dampak negatif yang lebih besar apabila bekerja lebih dari 40 jam per minggu dibandingkan oleh para pria. Pria cenderung tidak mengalami dampak yang lebih buruk karena bekerja 40-50 jam seminggu jauh dari resiko terkena penyakit jantung, paru-paru dan juga depresi. Namun jangan disalah artikan, karena penyakit tidak mengenal gender namun gaya hidup Anda selama bekerja lembur.

Baca Juga


Hasil penelitian dari University of Jyvaskyla Finlandia, menemukan pria yang bekerja lebih dari 50 jam seminggu dan tidur kurang dari 47 jam per minggu, akan memiliki kesehatan yang buruk pada masa tua. Bagi Kalian yang masih pemula atau yang masih dalam umur produktif harus berhati-hati dan waspada terhadap hal ini.
Dapat memiliki karir yang baik di tempat kerja, sering kali membuat kita terlena dalam menjaga kesehatan. Menurut Dr Marco Tulio de Mello dari Universidade Federal de Minas Gerais yang berada di Brasil, profesional yang kurang tidur akan mengalami perubahan fisik, kognitif dan emosional. Selain itu, Dr Marco juga mengungkapkan, kurang tidur juga menyebabkan penurunan fungsi kekebalan tubuh. Efek dari kehidupan kerja keras dapat bertahan dalam usia yang lebih tua. Hal ini dapat menyebabkan kualitas kesehatan saat pensiun tidak baik secara keseluruhan.
Sekelompok peneliti dari Melbourne Institute of Applied Economic and Social Research di Australia mengadakan penelitiannya. Tim tersebut mengadakan tes membaca, pola dan ingatan terhadap lebih dari 6.000 karyawan di atas 40 tahun untuk melihat bagaimana jumlah jam kerja per minggu seseorang dapat mempengaruhi kemampuan kognitif seseorang. Bekerja 25 jam per minggu (paruh waktu atau tiga hari seminggu) adalah waktu optimal dalam seminggu bekerja untuk fungsi kognitif, dan bekerja kurang dari itu bisa berpengaruh pada kecepatan otak baik laki-laki maupun perempuan, menurut penelitian tersebut.

Sebagian orang mengatakan kerja lembur sebagai kerja yang menyehatkan keuangan, namun Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa bekerja dalam waktu yang panjang akan berdampak buruk bagi kesehatan seseorang. Resiko penyakit yang dapat menyerang terutama risiko stroke, penyakit jantung koroner, dan gangguan mental, seperti kecemasan dan depresi.
Hasil dari para peneliti atau penelitian di atas hanya sebagai contoh, sehingga menjadikan pedoman Kita untuk terus mengingat dan menjaga kesehatan Kita. Selain bekerja keras, Kita juga dituntut harus dapat bekerja cerdas dan bekerja sehat.
Keseimbangan dalam bekerja sangat mempengaruhi produktivitas kerja Kita. Keseimbangan ini juga dapat menjaga fisik dan pikiran Kita ke arah yang baik, hingga menuju usia tua. Berolahraga, tidur yang cukup, serta mengkonsumsi makanan yang sehat merupakan beberapa cara yang dapat dilakukan, dalam menjaga kesehatan agar tetap baik (sehat).








No comments:

Post a Comment

Silahkan Tulis Komentar Anda